Pemanasan Global (Global Warming)
Posted in Save Our Earth
"Panas banget ya hari      ini!” Seringkah Anda mendengar pernyataan tersebut terlontar dari      orang-orang di sekitar Anda ataupun dari diri Anda sendiri? Anda tidak      salah, data-data yang ada memang menunjukkan planet bumi terus mengalami      peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin      panasnya cuaca di sekitar kita, Anda tentu juga menyadari makin banyaknya      bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak      terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas,      hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Sadarilah bahwa      semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita      tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran!      Hal ini terkait langsung dengan isu global yang belakangan ini makin marak      dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu Global Warming (Pemanasan Global).      Apakah pemanasan global itu? Secara singkat pemanasan global adalah      peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Pertanyaannya adalah: mengapa      suhu permukaan bumi bisa meningkat?
      
      
Penyebab Pemanasan Global
1. Efek rumah kaca
2. Variasi matahari
3. Efek umpan balik
4. kurangnya penghijauan
5. menipisnya lapisan ozon
6. banyaknya gas freon dan neon yang keluar
Dampak Pemanasan Global
1. mencairnya es dikutub utara dan selatan
2. iklim mulai tak stabil
3. peningkatan permukaan air laut
4. gangguan ekologis
5. hilangnya Gletser yang merupakan sumber air bersih.
Apa itu Efek Rumah Kaca ?
Apa Penyebab Utama Pemanasan Global?
Cara Menanggulangi Pemanasan Global
1. Matikan listrik. (jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak. Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).
2. Ganti bohlam lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.
7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. lakukan reboisasi terhadap hutan yang gundul
12. kurangi pembuatan rumah kaca
Penyebab Pemanasan Global
1. Efek rumah kaca
2. Variasi matahari
3. Efek umpan balik
4. kurangnya penghijauan
5. menipisnya lapisan ozon
6. banyaknya gas freon dan neon yang keluar
Dampak Pemanasan Global
1. mencairnya es dikutub utara dan selatan
2. iklim mulai tak stabil
3. peningkatan permukaan air laut
4. gangguan ekologis
5. hilangnya Gletser yang merupakan sumber air bersih.
Apa itu Efek Rumah Kaca ?
Atmosfer bumi terdiri      dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang      menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas      rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di      atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan      panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat,      dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena      memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan      gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas      rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak      adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet      mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca      memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius.
Kontributor terbesar      pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang      dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan      hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang      digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan      yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah      keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan      di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek      pemanasan global yang berbedabeda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan      lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan efek      pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilkan efek      pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti      chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan      kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak      negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan      ozon.
Dalam laporan PBB (FAO) yang berjudul   Livestock's Long Shadow: Enviromental Issues and Options (Dirilis bulan   November 2006), PBB mencatat bahwa industri peternakan adalah penghasil   emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari   gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%).   Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9 % karbon dioksida, 37%   gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2), 65 % nitro   oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64% amonia   penyebab hujan asam. Peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah   kering di Bumi dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk   menanam pakan ternak. Peternakan juga penyebab dari 80% penggundulan Hutan   Amazon. 
Sedangkan laporan yang baru saja dirilis   World Watch Institut menyatakan bahwa peternakan bertanggung jawab atas   sedikitnya 51 persen dari pemanasan global. 
Penulisnya, Dr. Robert Goodland, mantan penasihat utama bidang   lingkungan untuk Bank Dunia, dan staf riset Bank Dunia Jeff Anhang,   membuatnya berdasarkan “Bayangan Panjang Peternakan”, laporan yang   diterbitkan pada tahun 2006 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).   Mereka menghitung bidang yang sebelumnya  dan memperbarui hal lainnya,   termasuk siklus hidup emisi produksi ikan yang diternakkan, CO2 dari   pernapasan hewan, dan koreksi perhitungan sebenarnya yang menghasilkan lebih   dari dua kali lipat jumlah hewan ternak yang dilaporkan di planet ini. 
Emisi metana dari hewan ternak juga berperan sebesar 72 kali   lebih dalam menyerap panas di atmosfer daripada CO2. Hal ini mewakili   kenaikan yang lebih akurat dari perhitungan asli FAO dengan potensi   pemanasan sebesar 23 kali. Meskipun demikian, para peneliti itu memberitahu   bahwa perkiraan mereka adalah minimal, dan karena itu total emisi 51 persen   masih konservatif. 
1. Matikan listrik. (jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak. Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).
2. Ganti bohlam lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.
7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. lakukan reboisasi terhadap hutan yang gundul
12. kurangi pembuatan rumah kaca




 
 

 
 
 


0 komentar: